Rabu, 17 Januari 2018

17.01.2018 belajar bijak

Belajar Bijak
Jika masih suka berbicara kasar dan tajam, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kesejukan dalam kelemah-lembutan.
Jika masih suka menyombongkan diri, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan keindahan dalam kerendah-hatian.
Jika masih suka berbohong, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kedamaian dalam kejujuran.
Jika masih suka mendengki, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kebahagiaan dalam bersimpati.
Jika masih suka acuh tak acuh, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan keindahan dalam berempati.
Jika masih suka belit, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kebahagiaan dalam berbagi.
Jika masih suka iri hati, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kedamaian dalam kesyukuran.
Jika masih suka mendendam, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kelegaan dalam mengampuni.
Jika masih suka kecewa, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kedamaian dalam kepasrahan.
Jika masih suka membatasi dan menghakimi, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan kedamaian dalam bertoleransi.
Jika masih suka khawatir, itu pertanda belum benar2 bisa merasakan ketenangan dalam keimanan.
Semakin banyak yang tidak dipahami dan disukai tentang hal2 di atas, itu pertanda semakin banyak penyakit hati yang menjangkiti.
Penyakit hati adalah nampak dari kegagalan dalam menghadapi berbagai kepahitan hidup dan energi negatif lainnya.
Tidak ada orang yang bisa menjadi bijaksana sebelum ditempa berbagai kepahitan dan persoalan kehidupan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan