Sabtu, 13 Januari 2018

14.01.2018 prasangka buruk

Prasangka Buruk Menghapus Seluruh Kebaikan
Siapa yang tak mengenal Sayyidah Maryam as?
Dialah ibunda nabi Isa as, yang dikenal sebagai wanita suci oleh masyarakat kala itu. Maryam menghabiskan waktunya untuk beribadah di mihrabnya dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Kesucian dirinya membuat masyarakat meyakini bahwa Maryam bukanlah manusia biasa. Sehingga ketika ada sanak keluarga yang sakit, mereka segera membawanya kepada Maryam untuk meminta berkah dan penyembuhan.
Namun apa yang terjadi setelah itu?
Ketika Allah menentukan Maryam melahirkan seorang bayi tanpa suami, seluruh kebaikan dan kesucian Maryam hilang dalam sekejap dihadapan mereka. Prasangka buruk telah menutup mata mereka, padahal sebelumnya tak pernah sedikit pun tampak dari Maryam kecuali kebaikan dan kesucian. Seperti dikutip dalam firman-Nya,
ﻓَﺄَﺗَﺖْ ﺑِﻪِ ﻗَﻮْﻣَﻬَﺎ ﺗَﺤْﻤِﻠُﻪُ ۖ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﻣَﺮْﻳَﻢُ ﻟَﻘَﺪْ ﺟِﺌْﺖِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻓَﺮِﻳًّﺎ
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.”
ﻳَﺎ ﺃُﺧْﺖَ ﻫَﺎﺭُﻭﻥَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺑُﻮﻙِ ﺍﻣْﺮَﺃَ ﺳَﻮْﺀٍ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺃُﻣُّﻚِ ﺑَﻐِﻴًّﺎ
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina” (QS.Maryam:27)
Ya, manusia mudah sekali melupakan ribuan kebaikan hanya karena satu prasangka buruk. Semua kebaikan dan kesucian Maryam runtuh hanya karena satu prasangka buruk kaumnya atas bayi yang beliau lahirkan tanpa ayah.
Dari kisah ini kita perlu memperhatikan pelajaran penting untuk tidak mudah berburuk sangka kepada orang lain. Mungkin saudara kita melakukan kesalahan, tapi jangan lupakan kebaikan-kebaikannya yang lalu.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa.” (QS.Al-Hujurat:
12)
Jangan sampai satu prasangka buruk membuat sikap kita berubah pada saudara kita. Ingatlah kebaikan-kebaikannya yang lalu, akankah 1000 kebaikan akan kita lupakan hanya karena satu kesalahan?
Semoga bermanfaat…

Tiada ulasan:

Catat Ulasan