*BERSYUKURLAH*
Ada seorang lelaki kaya, memandang keluar jendela & melihat seorang laki-laki mengambil sesuatu dari tong sampah. Ia mengatakan, syukurlah saya tidak miskin.
Orang Miskin memandang sekeliling & melihat seorang pengemis telanjang di jalan. Ia mengatakan, syukurlah saya miskin tetapi tidak menjadi pengemis.
Lelaki pengemis memandang ke depan & melihat ambulan yang membawa pesakit. Mengatakan, syukurlah saya tidak sakit.
Kemudian orang sakit di rumah sakit melihat troli mengambil mayat ke kamar mayat. Ia mengatakan, syukurlah saya masih hidup.
Ternyata, hanya orang yang sudah mati, yang tidak bisa *bersyukur.*
Mengapa kita tidak *BERBAHAGIA* karana hari ini kita masih berkesempatan untuk hidup?
Mengapa kita tidak berbagi KEBAHAGIAAN dengan orang lain & biarkan mereka tahu bahwa kita juga mengasihi mereka?
Untuk memahami kehidupan yg sedang kita jalani, sesekali kita perlu berkunjung ke 3 lokasi:
1. Rumah Sakit
2. Penjara
3. Kubur
Di Rumah Sakit, kita akan memahami bahwa tidak ada yang lebih indah daripada *kesihatan*
Di dalam Penjara, kita akan melihat bahwa *KEBEBASAN/ KEBEBASAN* adalah hal yang paling berharga.
Di kubur, kita akan menyadari bahwa hidup ini suatu saat akan berakhir. Karana Tanah yang kita pijak hari ini akan menjadi atap kita di esok hari.
Karana itu, mari kita tetap rendah hati, jangan sombong, dan selalu *BERBAHAGIA* apapun keadaan kita.
Untuk itulah, selagi kita masih ada waktu & kesempatan, perbanyaklah *BERBUAT BAIK*, jangan *SUKA MENYAKITI* dan jangan *SUKA MENGHINA* orang lain.
Selalu RUKUN dengan keluarga, tetangga, teman dan sahabat, karana kita tidak tahu bila kita akan meninggalkan dunia ini.
Sabtu, 3 Februari 2018
04.02.2018 bersyukur lah
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan