Isnin, 9 Oktober 2017

10.10.2017

WAHAI SUADARAKU CINTAI ISTRIMU...!

Seorang guru berkisah:

Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di atas katil, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk wajahnya sementara ia sedang tidur,  dalam hatiku: Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki yang asing baginya.

Dia tinggalkan rumah orang tuanya. Dia tinggalkan bermanja-manja dengan kedua orang tuanya. Dia tinggalkan bersenang-senang di rumah keluarganya. Sekarang ia datang kepada laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar. Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diridhai Allah. Semua itu berdasarkan perintah agama, subhanallah...

Dari sini muncul pertanyaan di dalam diriku?! Kenapa sampai bila bagi sebagian laki-laki untuk memukul istrinya dengan penuh kekerasan, setelah ia meninggalkan rumah keluarganya, kemudian datang kepadanya.
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki untuk keluar bersama teman-temannya, kemudian ia pergi ke restoran dan ia makan tanpa mempedulikan siapa yang ada di rumahnya?!
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan waktu duduknya di luar rumah lebih banyak dari pada duduk bersama istri dan anak-anaknya?!

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan rumahnya bagaikan penjara bagi istrinya, tidak ia ajak keluar dan juga tidak ia temani.

bagi sebagian laki-laki membiarkan istrinya tidur, sementara di dalam hatinya ada kegetiran perasaan dan di matanya ada air mata tertahan?!

Bagaimana sebagian laki-laki pergi berjalan sementara anak-istrinya ia tinggalkan tanpa peduli dengan nasib mereka selama ia pergi.

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki berlepas diri dari tanggungjawab yang akan ia pertanggungjawabkan di akhirat nanti sebagaimana yang di sampaikan oleh Rasulullah?!
Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya..."

Tiada ulasan:

Catat Ulasan