Rabu, 25 April 2018

26.04.2018 benteng orang yang beriman

*BENTENG ORANG YANG BERIMAN*

Adalah realita yang tak terbantahkan kalau manusia memiliki dua sisi kecenderungan dalam fitrahnya. Allah SWT menjadikan manusia memiliki potensi untuk membentuk dirinya menjadi baik sekaligus juga boleh membentuknya menjadi jahat. Tarik-menarik antara dua potensi tersebut begitu kuat. Teramat banyak jalan yang tergelar di dunia ini untuk dapat memproses diri menjadi insan shalih, tapi juga tidak sedikit peluang dan celah yang dapat menarik dan menjerumuskan diri ke dalam kenistaan dalam posisi ahli maksiat. Dalam surat Asy-Syams ayat 8, Allah SWT menjelaskan

فالهمها فجورها وتقوىها

Artinya :"Maka Dia ilhamkan kepada manusia punya sifat fujur (jahat) dan sifat taqwa".

Para Ulama Ahli Hikmah melukiskan "Jalan ke surga akan selalu dipagari dengan sesuatu yang menjemukan, sedangkan jalan ke neraka akan selalu dihiasi dengan hawa nafsu".
"Kalau mahu melacur, harus pakai wang
Kalau mahu berjudi, harus pakai wang
Mahu mabuk-mabuk,  harus pakai wang
Mahu haram-haraman, harus pakai wang
Ternyata jalan ke neraka mahal harganya
Walaupun mahal anehnya banyak yang suka

Melaksanakan zakat, hanya bagi yang mampu
Melaksanakan haji, hanya bagi yang mampu
Mengerjakan sembahyang, tidak usah membayar
Mengerjakan puasa, tidak usah membayar
Ternyata jalan ke surga murah harganya
Walaupun murah anehnya banyak yang ego

Kalau nanti ada yang masuk ke surga
Itu karana dia memang berusaha
Kalau nanti ada yang masuk ke neraka
Bukan karana Tuhan tak sayang hamba-Nya
Semua terserah kita

Kalau suka melacur, penyakit akibatnya
Kalau suka tak jujur, tak ada dipercaya
Kalau suka mencuri, penjara akibatnya
Kalau suka berjudi, tak akan boleh kaya
Ternyata jalan ke neraka teramat susah
Walaupun susah anehnya banyak yang maksum

Kalau suka sembahyang, hidup kan jadi tenang
Kalau suka puasa, sihat jiwa dan raga
Kalau suka sedekah, harta akan berlimpah
Kalau suka peramah, teman akan bertambah
Ternyata jalan ke surga teramat indah
Walaupun indah anehnya banyak yang ego.. (Hu ha hu ha hu.. )

Oleh karananya  syaitan tau betul kelemahan kita, mereka akan senantiasa berupaya untuk memperbesar potensi buruk dan tidak akan berhenti berusaha menjadikan hawa nafsu sebagai kendaraannya. Mereka memang pernah mengisytiharkan diri dihadapan Allah untuk selalu menggoda dan menggelincirkan seluruh anak cucu Adam sebagai teman mereka di dunia dan di neraka.

Makanya Sayyidina Umar bin Khattab RA  pernah berpesan kepada kita kaum mukminin agar terhindar dari tipu daya syaitan ;

"الحصون للمؤمنين  من الشيطان ثلاث : المسجد حصن وذكر الله حصن وقراءة القران حصن "

Artinya : "Benteng bagi orang yang Beriman dari tipu daya syaitan itu ada 3; yaitu 1. Masjid 2. Berdzikir kepada Allah dan 3. Membaca al-Qur'an.

Pertama, MASJID
Jadikan Masjid sebagai "Rumah" setiap orang yang Beriman. Masjid harus terbuka untuk boleh menerima setiap mukminin. Tidak dibenarkan dalam pandangan Islam jika ada masjid hanya dibangun untuk golongannya saja. Kalau masjid sudah seperti ini, maka ia tidak lagi berfungsi sebagai "Benteng" namun beralih fungsi sebagai "Monumen".

Bagi orang yang beriman, khususnya laki-laki, berusahalah sekuat tenaga untuk selalu memakmurkan masjid. Penuhilah panggilan adzan setiap hari dengan 5 waktu di masjid. Sebab hakikatnya panggilan adzan adalah merupakan panggilan dari Allah SWT. Semakin kita memenuhi hak-hak Allah, semakin berkah pula hidup kita.

Kedua, DZIKRULLAH
Kegemaran berdzikir memiliki kesannya positif yang luar biasa. Ia akan mampu menggugah setiap pelantunnya menjadi lembut dan memiliki kasih sayang. Karana hakikat dzikir adalah timbulnya kesadaran bahwa kita adalah hamba Allah, yang dalam keadaan apapun serta dalam keadaan bagaimanapun selalu ada dalam tatapan-Nya. Yang pada gilirannya secara otomatis akan terjaga dari perbuatan yang nista.

Ketiga, MEMBACA AL-QUR'AN
Alangkah idealnya kita sebagai orang yang Beriman begitu dekat dengan Al-Qur'an. Kedekatan ini boleh dilihat dari sejauh mana kita membacanya, mempelajari isinya dan berusaha mengamalkannya. Sungguh ironi, kalau kita megang HP berlama-lama dengan membuka fitur Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Google, WhatsApp, , dan lain sebagainya. Sementara kita malas untuk berlama-lama dengan Al-Qur'an. Jangan sampai ini terjadi pada diri kita masing-masing. Paling tidak, bacalah Al-Qur'an "One day one juz" (satu hari satu juz)  sehingga kita boleh mengkhatamkannya sebulan sekali. Bila tidak mampu, usahakan satu hari baca al-Quran satu lembar halaman. Dan bila ini tidak mampu pula, usahakan "One day one ayat" (satu hari satu ayat), hal ini bila tidak mampu membaca sama sekali, lumayanlah daripada tidak sama sekali.

Dan yang perlu diingat, bahwasanya al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada yang rajin membacanya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW :

" اقرءواالقران فانه ياتى يوم القيامة شفيعا لاصحابه "

Artinya :"Bacalah olemu Al-Qur'an, karana sesungguhnya dia akan datang di hari qiamat untuk memberikan syafaat kepada yang membacanya".

Nah ini saja yang dapat al-fakir sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya. Semoga yang membaca tausiyah ini diberikan kesihatan zhohir dan bathin, diberikan rezeki yang luas dan berkah, dimudahkan atas segala urusannya, dijauhkan dari segala mara bahayanya, dan diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah... Aamiin Allahumma Aamiin

.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan